Jumat, 23 Januari 2009

Tak Ada Lagi yang Disembunyikan


Obama berpidato. Di sampingnya, Menlu AS yang baru, Hillary Clinton. He said, "America is committed to Israel security.." Nggak cuma itu, Obama juga menekankan akan mendukung dan melindungi Israel dari segala bentuk ancaman. Saya, beberapa rekan, dan si bos, terpaku menatap layar tv. Mengamati. Akhirnya, si anak Menteng itu bicara dengan jelas tentang sikapnya terhadap konflik Palestina-Israel. Sangat jelas malah. Karena, setau saya, dia adalah presiden AS pertama yang mengakui dengan tegas dan gamblang bahwa AS akan setia pada Israel. Akhirnya, AS berani juga "go public" tentang relationshipnya sama Israel. Setelah selama ini kemesraan mereka backstreet, meskipun sudah menjadi rahasia umat sedunia. Saya ucapkan selamat.

Lucu ya. Presiden yang berjanji akan menjaga perdamaian dunia kok memilih melindungi si penebar ancaman. Bukannya malah melindungi bangsa-bangsa yang diancam. Ironis. Tragis. Menyedihkan. Memilukan. Memalukan.


Kalau satu lemparan batu dibalas satu tembakan, apakah yang dibela adalah yang melepaskan tembakan? Kalau satu lemparan granat dibalas puluhan bom fosfor putih yang mampu membakar kulit sampai tulang, apakah yang dibela adalah yang melepaskan bom fosfor? Kalau satu roket dibalas ribuan missil DIME yang mengoyak tubuh tanpa ampun, apakah yang dibela adalah yang mengirim DIME?


Jika jawabannya ya..maka saya hanya bisa mengelus dada. Kok ada ya, manusia yang "lengkap" tidak punya nurani dan tidak punya otak?


Saran saya, daripada mulut berbusa, sibuk mengklaim diri sebagai penjaga perdamaian dunia (bahkan mengalahkan otoritas makhluk bernama UN), sebaiknya Mr. President kembali membuka buku dan kamus.
Back to school, belajar mengharmonisasikan pikiran dan perasaan. Memahami kembali hakikat sejati perdamaian. Menyelami kembali apa itu objektivitas, keadilan, kemanusiaan, hak asasi manusia, dan cinta sesama. Kalau mau ditarik benang merah, pasti Anda melihat ada kalimat TANPA PANDANG BULU yang terkandung di dalamnya.

Jika tidak mau, lebih baik ucapkan selamat tinggal pada perdamaian dunia....

Tidak ada komentar: